Mendidik Anak Mengelola Keuangan Berdasarkan Usia

Mendidik Anak Mengelola Keuangan Berdasarkan Usia


Seorang penulis bernama Jayne A. Peral mengatakan, “Sesungguhnya sangat mudah mengajari anak untuk mengelola keuangan. Caranya adalah mengubah kegiatan anak sehari-hari menjadi kegiatan yang mendidik.” Hal-hal seputar tips mengelola keuangan untuk anak dirangkumnya dalam buku berjudul Kids and Money: Giving Them the Savvy to Succeed Financially.

Supaya lebih efektif, cara mendidik anak untuk mengelola keuangan bisa dibedakan berdasarkan usianya. Berikut penjelasannya:

Usia 2-3 Tahun
Pada usia ini, anak memang belum mengerti nilai uang, tetapi ia sudah mulai bisa membedakan bentuk fisik uang. Pada umumnya, ada 2 jenis uang berdasarkan bentuknya, yaitu uang kertas dan uang logam. Perbedaannya terlihat jelas karena uang kertas berbentuk lembaran dan mudah robek, sedangkan uang logam berbentuk bulat dan lebih padat.

Selain itu, anak juga sudah mulai bisa mempelajari nominal uang. Untuk uang kertas, misalnya, perbedaannya terlihat dari banyak tidaknya nol di belakang angka nominal uang. Warna uang kertas juga akan sangat membantu anak membedakan jenis uang tersebut.

Namun, saat mengenalkan uang kepada anak pada usia 2-3 tahun, orang tua perlu ekstra waspada dan siaga. Penyebabnya, anak sangat suka memasukkan benda ke mulut untuk mengenalinya, tak terkecuali uang. Jika tidak diawasi, uang bisa tertelan oleh anak. Tantangan lainnya, uang justru dirobek sehingga tidak dapat digunakan lagi untuk bertransaksi. Solusinya, lebih baik gunakan uang tiruan.

Usia 4-5 Tahun
Pada tahap usia ini, anak pasti ingin diajak terlibat dalam berbagai kegiatan yang dikerjakan oleh orang tuanya. Salah satu di antaranya adalah ketika berbelanja. Dengan sigap, anak pun akan mengambil barang demi barang dari rak di supermarket tanpa melihat label atau kegunaannya.

Pada kesempatan ini, orang tua dapat mengajari anak mengenai barang apa saja yang dibutuhkan dan apa yang tidak dibutuhkan sehingga tidak perlu dibeli. Ketika membayar di kasir, anak juga boleh diajak untuk mengawasi transaksi yang sedang berlangsung. Dengan demikian, anak sejak dini sudah memahami pola jual beli dan konsekuensi di baliknya.

Anak juga biasanya sudah mulai menyenangi permainan jual beli pada usia ini. Karena itu, orang tua perlu menyediakan sarana yang sesuai.

Usia 6-8 Tahun
Anak berusia 6-8 tahun biasanya sudah mulai bersekolah. Pada masa ini, anak sudah memiliki uang sendiri dalam bentuk uang saku yang diberikan orang tua. Keputusan untuk menggunakan uang saku tersebut atau menyimpannya biasanya mutlak keputusan anak.

Nah, untuk mendidik anak mengelola keuangan, sediakan tempat penyimpanan khusus yang bisa digunakan, seperti celengan atau rekening khusus. Anak juga biasanya sudah mulai mengerti konsep bunga tabungan, yaitu bayaran yang akan diterima nasabah jika menyimpan uang di bank tersebut. Karena itu, dorong anak untuk rajin menabung supaya mendapatkan keuntungan tambahan dari bunga tabungan tersebut.

Usia 9-12 Tahun
Anak-anak yang berusia 9-12 tahun biasanya sudah mulai mengetahui perbandingan harga barang di toko. Tugas orang tua adalah mengajak anak membandingkan harga tersebut dengan ukuran dan kualitas barang. Jika ingin hemat dan untung, dorong anak untuk membeli barang dengan harga murah, tetapi dengan kualitas yang tidak diragukan.

Pada usia ini, anak juga bisa mempelajari konsep trial and error ketika berbelanja. Jadi, anak akan berlatih menghadapi risiko yang muncul akibat kesalahan membeli sebuah produk. Semakin cerdas menentukan produk yang dibeli, kemungkinan untuk berhemat pun akan semakin besar.

Usia 13-15 Tahun
Pada tahap ini, anak sudah beranjak remaja. Keputusan-keputusan yang diambil biasanya berdasarkan pandangan pribadi. Namun, anak dapat dilatih untuk membuat anggaran keuangan berdasarkan pemasukan maupun pengeluaran setiap bulan. Anak pun dapat diajak untuk membedakan kebutuhan utama dan kebutuhan sekunder.

Usia 15-18 Tahun
Pada kelompok usia ini, emosi anak terbilang sudah cukup stabil. Ia pun sudah bisa diberikan tanggung jawab yang lebih besar, khususnya di bidang keuangan. Orang tua juga dapat menanamkan nilai-nilai terkait tanggung jawab finansial kepada anak dengan lebih efektif pada masa ini.

Demikian beberapa cara mendidik anak tentang keuangan berdasarkan kategori kelompok usia tertentu. Meskipun berbeda-beda, tujuan akhirnya adalah membuat anak lebih cerdas dan bijak mengelola keuangan ketika ia dewasa kelak.

Comments

Popular posts from this blog

Daftar Siswa Tahun Pelajaran 2018-2019

Pembagian Kelas Baru Tahun Pelajaran 2012-2013

Daftar Siswa Kelas Tahun Pelajaran 2015/2016