Belajar Berdemokrasi
Hari Senin, 18 Januari 2010, anak kelas 5B SDK Santa Maria Blitar, belajar sesuatu yang baru dan penting. Pelajaran tersebut adalah demokrasi. Baru dari segi cara dan penting, karena mereka semua yang terlibat harus menjunjung tinggi sportifitas, kejujuran, dan semangat kebersamaan. Demokrasi yang dimaksud adalah pemilihan ketua kelas.
Sebenarnya pemilihan ketua kelas adalah hal yang lumrah dilakukan di tiap kelas, dan sekolah setiap tahun, demikian halnya di sekolah kami. Namun yang menarik kali ini adalah cara mereka memilih ketua kelas tersebut. Cara yang umum dilakukan selama ini adalah, penunjukan oleh wali kelas, pemilihan secara aklamasi, ataupun voting tertutup. Namun yang anak-anak lakukan kemarin adalah pemilihan yang menyerupai pemilu yang dilakukan oleh orang dewasa.
Tahap yang dilalui adalah pengusulan calon oleh warga, kemudian disepakati pemilihan dengan tertutup, dengan menggunakan kartu suara bernomor dan bergambar peserta,
penghitungan dan pengesahan. Inilah potret kegiatan mereka.
Mendampingi proses pemilihan ketua kelas 5 ini, sempat terbayang proses serupa yang terjadi di tingkat yang lebih tinggi, desa, kabupaten, dan pemilu legislatif. Ada nama yang diunggulkan tetapi tidak sesuai yang diharapkan. Ada nama yang tidak diunggulkan tetapi warga memilihnya. Itulah jika hati nurani yang bekerja.
Beberapa hal yang bisa kami rekam dari peristiwa kemarin adalah:
- Anak-anakpun bisa melakukan kegiatan demokratis. Ini bisa menjadi modal bagi mereka kelak.
- Kita bisa melihat kejujujuran dari mereka dalam memilih.
- Betapa anak-anak sportif mengakui kemenangan dan kekalahan di antara calon yang dijagokan.
itu yoko (Toko Pesona Blitar) ??
ReplyDelete