Doa Seorang Guru
Pengalaman menjadi guru, kadang terasa aneh bagi banyak orang.
Aneh?
Banyak guru berasal dari kalangan pedesaan. Tidak sedikit pula, guru berasal dari kalangan biasa. Dan, tidak sedikit pula guru tidak termasuk orang pintar.
Tapi, guru-guru itu dipercaya dan diberi kesempatan untuk mengajar dan mendidik para siswa dari segala penjuru, dari keluarga berada, dan dari keluarga dengan latar belakang mampu, pandai, bahkan genius.
Inilah yang membuat profesi seorang guru, menjadi penuh misteri..
Untuk itulah, ada doa yang sepantasnya terucap dari seorang guru.
Ya Allahku,,, Engkau yang menjadikan aku, Engkau mengenal aku luar dan dalam… dan Engkau telah menjadikan aku menjadi seorang guru.
Aku sendiri tidak tahu, mengapa Engkau memberikan pekerjaan guru kepadaku? sebab yang aku tahu, menjadi guru bukanlah cita-citaku…
Tapi aku cukup bahagia.. walaupun ada pahit dan duka yang aku alami : saat ada siswa yang kurang ajar, ada siswa yang melawan dan orangtua yang tidak peduli dengan anak tapi mereka cerewet,,, apalagi kita harus menghadapi siswa yang mayoritas laki-laki serta gaji yang boleh dikatakan pas-pasan.. Kadang memang keluhan seperti ini muncul, tapi ya Allahku,, semua ini menjadi hilang ketika kita menemukan : siswa yang lucu, ramah, sopan, rajin, cerdas, serta bersahabat,, belum lagi kalau kita bertemu dengan orangtua yang perhatian dan selalu turut-serta memantau kemajuan belajar anaknya, dan kebahagiaanku juga bertambah dengan memiliki kepala sekolah yang bijaksana serta rekan guru yang bersahabat… itu semua akan menjadikan semangat kerjaku lebih tinggi lagi.
Dan yang lebih membahagiakan lagi, adalah saat menyaksikan bila semua siswa lulus dengan nilai baik, sungguh saat yang mengharukan, melihat senyum mereka yang merekah melangkah tegap saat menerima ijazah… Ya Allahku,, itu semua adalah saat-saat yang selalu kunantikan.
Allahku,, lebih kurang sebelas tahun aku menjadi guru, aku sering bertemu dengan mantan siswa yang telah berhasil. Aku juga sangat terharu bila bertemu mereka. Kadang wajah mereka hampir lupa, tapi saat mereka menyebut nama dan tahun angkatannya, aku akan mengingat kembali, apalagi bila ternyata dia yang dulunya bandel berubah dewasa dan ramah. Memang ada juga mantan siswa yang tidak peduli bahkan buang muka, tapi tidak seberapa, kebanyakan dari mereka bersahabat dan menghargai guru.
Setiap tahun baru, banyak mantan siswa aku yang datang kerumah, kadang mereka ramai datang dan memang sengaja reuni di rumah. Aku sangat senang mendengar mereka bercerita dan tentunya kami bernostalgia saat-saat mereka belajar dulu… Yah,,, dulu mereka adalah siswa, sekarang menjadi orang yang berhasil. Aku bangga..
Tetapi ya Allah,, ajarlah agar aku tidak cepat bangga dan puas, karena masih panjang perjalanan lagi, dan nantinya akan hadir lagi adik-adik kelas mereka dengan berbagai karakter. Sebab Tugas guru hanya mencangkul, menyuburkan lahan, menabur, menyiram dan merawat hingga menghasilkan buah; Tetapi Engkau Allah yang menumbuhkan,, biarlah aku tidak terpukau dengan masa lalu, melainkan memandang masa kini.
Ya Allah,, hari-hariku adalah di sekolah, untuk itu.. tolonglah aku untuk selalu membuat persiapan yang baik, bangunkan aku lebih subuh, supaya aku tidak terlambat.. Karuniakan aku badan yang sehat, pikiran yang segar, hati yang sabar, sikap yang bijak dan jiwa yang ikhlas,, agar aku dapat mengajar dengan jelas dan memberikan ilmu yang baik. Biarlah aku setia menjadi guru tanpa pamrih, anugerahi aku dengan hati yang tabah penuh kebaikan, agar aku dapat menjalani tugas ini dengan setia dan semangat. Tuntaskanlah masa bakti ini, bakti kepadaMU ya Allah.. Biarlah Engkau menerima dengan baik apa yang aku kerjakan, karna inilah hidupku bagiMU ya Allahku, hidup sebagai seorang guru. Dan biarlah semuanya berjalan dalam kasihMU hingga aku pensiun kelak, kuingin meninggalkan pekerjaan dengan ucapan syukur padaMU.
Allahku,,, kelak… saat ajal menjemputku, sungguh Tuhan,, tidak apa-apa bila tidak ada mantan siswaku yang mengantarku ketempat peristirahatanku yang terakhir. Bukan juga karangan bunga atau siapa yang akan mengantarkan, Tetapi,,, siapa yang datang menjemputku… aku ingin, Engkau datang dengan senyum dan kasihMU,, membawaku masuk dalam kerajaan surgaMU
Aneh?
Banyak guru berasal dari kalangan pedesaan. Tidak sedikit pula, guru berasal dari kalangan biasa. Dan, tidak sedikit pula guru tidak termasuk orang pintar.
Tapi, guru-guru itu dipercaya dan diberi kesempatan untuk mengajar dan mendidik para siswa dari segala penjuru, dari keluarga berada, dan dari keluarga dengan latar belakang mampu, pandai, bahkan genius.
Inilah yang membuat profesi seorang guru, menjadi penuh misteri..
Untuk itulah, ada doa yang sepantasnya terucap dari seorang guru.
Ya Allahku,,, Engkau yang menjadikan aku, Engkau mengenal aku luar dan dalam… dan Engkau telah menjadikan aku menjadi seorang guru.
Aku sendiri tidak tahu, mengapa Engkau memberikan pekerjaan guru kepadaku? sebab yang aku tahu, menjadi guru bukanlah cita-citaku…
Tapi aku cukup bahagia.. walaupun ada pahit dan duka yang aku alami : saat ada siswa yang kurang ajar, ada siswa yang melawan dan orangtua yang tidak peduli dengan anak tapi mereka cerewet,,, apalagi kita harus menghadapi siswa yang mayoritas laki-laki serta gaji yang boleh dikatakan pas-pasan.. Kadang memang keluhan seperti ini muncul, tapi ya Allahku,, semua ini menjadi hilang ketika kita menemukan : siswa yang lucu, ramah, sopan, rajin, cerdas, serta bersahabat,, belum lagi kalau kita bertemu dengan orangtua yang perhatian dan selalu turut-serta memantau kemajuan belajar anaknya, dan kebahagiaanku juga bertambah dengan memiliki kepala sekolah yang bijaksana serta rekan guru yang bersahabat… itu semua akan menjadikan semangat kerjaku lebih tinggi lagi.
Dan yang lebih membahagiakan lagi, adalah saat menyaksikan bila semua siswa lulus dengan nilai baik, sungguh saat yang mengharukan, melihat senyum mereka yang merekah melangkah tegap saat menerima ijazah… Ya Allahku,, itu semua adalah saat-saat yang selalu kunantikan.
Allahku,, lebih kurang sebelas tahun aku menjadi guru, aku sering bertemu dengan mantan siswa yang telah berhasil. Aku juga sangat terharu bila bertemu mereka. Kadang wajah mereka hampir lupa, tapi saat mereka menyebut nama dan tahun angkatannya, aku akan mengingat kembali, apalagi bila ternyata dia yang dulunya bandel berubah dewasa dan ramah. Memang ada juga mantan siswa yang tidak peduli bahkan buang muka, tapi tidak seberapa, kebanyakan dari mereka bersahabat dan menghargai guru.
Setiap tahun baru, banyak mantan siswa aku yang datang kerumah, kadang mereka ramai datang dan memang sengaja reuni di rumah. Aku sangat senang mendengar mereka bercerita dan tentunya kami bernostalgia saat-saat mereka belajar dulu… Yah,,, dulu mereka adalah siswa, sekarang menjadi orang yang berhasil. Aku bangga..
Tetapi ya Allah,, ajarlah agar aku tidak cepat bangga dan puas, karena masih panjang perjalanan lagi, dan nantinya akan hadir lagi adik-adik kelas mereka dengan berbagai karakter. Sebab Tugas guru hanya mencangkul, menyuburkan lahan, menabur, menyiram dan merawat hingga menghasilkan buah; Tetapi Engkau Allah yang menumbuhkan,, biarlah aku tidak terpukau dengan masa lalu, melainkan memandang masa kini.
Ya Allah,, hari-hariku adalah di sekolah, untuk itu.. tolonglah aku untuk selalu membuat persiapan yang baik, bangunkan aku lebih subuh, supaya aku tidak terlambat.. Karuniakan aku badan yang sehat, pikiran yang segar, hati yang sabar, sikap yang bijak dan jiwa yang ikhlas,, agar aku dapat mengajar dengan jelas dan memberikan ilmu yang baik. Biarlah aku setia menjadi guru tanpa pamrih, anugerahi aku dengan hati yang tabah penuh kebaikan, agar aku dapat menjalani tugas ini dengan setia dan semangat. Tuntaskanlah masa bakti ini, bakti kepadaMU ya Allah.. Biarlah Engkau menerima dengan baik apa yang aku kerjakan, karna inilah hidupku bagiMU ya Allahku, hidup sebagai seorang guru. Dan biarlah semuanya berjalan dalam kasihMU hingga aku pensiun kelak, kuingin meninggalkan pekerjaan dengan ucapan syukur padaMU.
Allahku,,, kelak… saat ajal menjemputku, sungguh Tuhan,, tidak apa-apa bila tidak ada mantan siswaku yang mengantarku ketempat peristirahatanku yang terakhir. Bukan juga karangan bunga atau siapa yang akan mengantarkan, Tetapi,,, siapa yang datang menjemputku… aku ingin, Engkau datang dengan senyum dan kasihMU,, membawaku masuk dalam kerajaan surgaMU
Comments
Post a Comment